Pergi

Pergi

Sebuah kata kadang terasa begitu menyedihkan.

Hari ini, kembali lagi angin membawa orang yang saya sayangi pergi menjauh.

Disengaja atau tidak, kepergian seseorang akan meninggalkan sesuatu.

Aku, hari ini menjadi sesuatu yang ditinggalkan itu.

Kepergian bisa jadi kewajiban, anjuran atau hanya sekedar keinginan.

Semoga saja kepergian-kepergianmu ini memang benar karena kewajiban, bukan karena keinginanmu pergi dariku.

Karena aku, tidak pernah ingin pergi darimu.

Salam dari Senja di kota kecil bernama Yogyakarta

Sajak Bukan

Kamu salah

Sepertinya bukan aku orang yang kamu cari

Sepertinya bukan aku orangnya

Bukan!

Aku yakin…

Kamu tahu kenapa?

Karena aku masih sangat…. jauh dari sabar

Karena aku masih sangat…. jauh dari bijaksana

Karena aku masih sangat… jauh dari surga

Kalau kamu memaksa

Kamu tahu kan ?

Kamu sudah jauh mengenalku

Aku tidak mudah untuk dipaksa

Dan aku…

Aku sama bencinya dengan kata ‘tunggu’

sama sepertimu, persis

maka aku juga tidak meminta kamu menungguku

karena aku juga tidak akan menunggu siapa-siapa

Kalau kita sama-sama tidak menunggu,

yasudah

semuanya selesai sampai disini saja

aku tetep menjadi senja

Jika kamu mencoba meyakinkanku kembali

bahwa kamu juga masih jauh dari bijaksana

maka

mari kita sama-sama mencarinya sendiri-sendiri

di tempat kita masing-masing

mari kita menuju surga dengan cara kita masing-masing

karena aku yakin, jika kita sama-sama berjalan di jalanNYa dengan baik

maka kita akan dipertemukan dengan cara yang tak pernah kita pikirkan sebelumnya

dan itu, bukanlah sekarang!

dan saat itu tiba..

semuanya….. telah tepat waktu

Jadi sudah tau apa yang harus dilakukan sekarang?

Pergilah…